LARI JARAK PENDEK (SPRINT) # Part1


Lari Jarak Pendek (Sprint) - Pengertian Lari Jarang Pendek, Sejarah, Peraturan & Teknik Dasar Lari Jarak Pendek

Lari Jarak Pendek (Sprint) : Pengertian Lari Jarang Pendek, Sejarah, Peraturan & Teknik Dasar Lari Jarak Pendek


Olahraga lari adalah merupakan cabang atletik yang sering diperlombakan pada setiap pertandingan resmi mulai dari perlombaan Porda, PON, Asian Games, olimpiade Sea Games, maupun pada kejuaraan-kejuaraan atau olimpiade lainnya yang dilaksanakan dibawah International Association of Athletics Federations (IAAF). Cabang pertandingan ini terbagi kedalam beberapa jenis. Diantaranya lari jarak pendek, lari jarak menengah, jarak panjang, marathon, lari gawang, dan juga lari estafet.

Pengertian Lari Jarak Pendek (Sprint)

Pengertian lari jarak pendek atau sering disebut dengan sprint adalah jenis olahraga yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari mulai start hingga finish. Pemenang lomba ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat/tercepat.

Untuk bisa memenangkan pertandingan lari sprint ini, para atlet lari jarak pendek (sprinter) harus memiliki reaksi yang sangat cepat, teknik berlari yang efisien, kecepatan yang baik, ketepatan sewaktu melakukan start dan mempertahankan kecepatan dari awal hingga mencapai garis akhir finish.

Dalam pertandingan resmi lari jarak pendek atau sprint dibagi menjadi beberapa kategori lomba, dan diantaranya Lari jarak pendek 100m (short sprint), lari jarak pendek 200m (medium sprint) dan lari jarak pendek 400m (long sprint).

Pengertian Lari Jarak Pendek Menurut Para Ahli

Muhajir (2007)

Lari jarak pendek (sprint) adalah perlombaan lari yang seluruh pelarinya menggunakan kecepatan sangat penuh dengan menempuh jarak 100 meter, 200 meter dan  400 meter.

Syarifudin dan Muhadi (1992)

Lari jarak pendek (Sprint) adalah cara berlari di mana setiap atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Atlet harus melakukan lari dengan secepat-cepatnya dengan mengerahkan segenap kekuatan dari garis start hingga garis finish.

Adisasmita (1992)

Lari jarak pendek atau dikenal juga dengan nama sprint adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh/ dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh.

Sejarah Lari Jarak Pendek

Olahraga lari sudah dikenal pada zaman dahulu dan menjadi satu-satunya cabang olahraga yang diperlombakan pada Olimpiade Kuno yang diadakan di Yunani pada tahun 776 SM. Konon, olahraga lari pada olimpiade itu dipertandingkan sebagai penghormatan untuk prajurit Yunani yang berlari sejauh 40 KM dengan membawa pesan kemenangan perang. Sesampainya di Athena dan mengabarkan kemenangan Yunani atas Persia, kemudian prajurit tersebut meninggal.

Kemudian pada penyelenggaraan olimpiade selanjutnya, barulah beberapa cabang olahraga lain dipertandingkan, seperti bela diri, memanah, lempar tombak.  Sementara itu, cabang lari pendek (sprint) baru mulai diperlombakan untuk pertama kalinya di ajang Olimpiade Modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Sejak itu, olahraga lari jarak pendek atau sprint menjadi salah satu cabang olahraga tetap yang dipertandingkan setiap kali olimpiade diadakan. Dan banyak juga event lain yang memperlombakan lari jarak pendek.

Teknik Lari Jarak Pendek

Berikut adalah teknik pada lari jarak pendek atau sprint yaitu teknik start, gerakan berlari, dan gerakan finish. Namun, sebelum membahas ketiga teknik tersebut, ada beberapa pengetahuan dasar yang perlu dikuasai seperti diuraikan berikut ini.

Pada Saat berlari, condongkanlah posisi tubuh sedikit ke arah depan, dan kedua lengan sedikit fleksi 90 derajat, kemudian posisi lengan diayunkan searah dengan gerakan lari.
Pada otot-otot bagian depan dan kedua lengan posisi harus dijaga supaya tetap berada dalam keadaan rileks. Dan tungkai bawah ditolakkan dengan kuat hingga posisi lurus dan usahakan paha depan diangkat hingga sejajar dengan tanah.
Selama dalam berlari, posisi pinggang harus selalu tetap dalam ketinggian yang sama.
Saat mencapai garis finish, badan dicondongkan serentak ke arah depan untuk mengantarkan bagian dada menyentuh pita.

1. Teknik Start

Start merupakan persiapan awal untuk seorang pelari cepat sebelum melakukan gerakan berlari. Menurut Purnomo (2007:23), start pada lari jarak pendek bertujuan untuk mengoptimalkan lari cepat. Dalam lari jarak pendek, terdapat tiga jenis teknik start, yaitu start pendek, menengah, dan start panjang.

a.  Start Pendek (Bunch Start)

Untuk melakukan start pendek, kaki kiri diletakkan di posisi depan dan lutut kanan di sebelah kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepalan tangan. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan 4 jari dirapatkan dan ibu jari terpisah.

b. Start Menengah (Medium Start)

Pada start menengah atau medium start, posisi kaki kiri diletakkan di posisi depan, dan lutut kaki kanan di sebelah kanan tumit kaki kiri dengan jarak satu kepalan tangan. Kemudian posisi kedua tangan sama seperti pada start pendek, yaitu diletakkan di belakang garis start dengan 4 jari dirapatkan dan ibu jari terpisah.

c. Start Panjang (Long Start)

Persis seperti dua start sebelumnya, pada start panjang kaki kiri diletakkan pada posisi depan, dan lutut kaki kanan diletakkan di belakang kaki kiri dengan jarak satu kepalan tangan. posisi kedua tangan tidak berbeda, yaitu diletakkan di belakang garis start dengan 4 jari dirapatkan dan ibu jari terpisah.

Setelah menentukan dan mengetahui posisi start, seorang pelari juga harus mengambil posisi atau melakukan gerakan sesuai aba-aba yang disampaikan dari starter sebagai berikut.

Aba-Aba “Bersedia!”
Saat starter sudah memberikan aba-aba BERSEDIA, setiap pelari harus menempatkan kedua kakinya menyentuh balok depan dan balok belakang kemudian meletakkan lutut kaki belakang di tanah dengan jarak selebar bahu. Kemudian Jari-jari tangan membentuk huruf V terbalik, dan kepala sejajar dengan punggung, dengan mata menatap lurus ke bawah.

Aba-Aba “Siap!”
Pada aba-aba “siap”, posisi badan pelari adalah lutut ditekan ke belakang, kaki depan membentuk sudut siku-siku, dan kaki belakang membentuk sudut 120–140 derajat. Pinggang diangkat sehingga posisinya sedikit lebih tinggi dari pada psosisi bahu, tubuh condong ke depan, dan bahu agak lebih maju dari kedua tangan.

Aba-Aba “Ya!”
Sesaat selepas starter meneriakkan aba-aba ini (YA), pelari sesegera mungkin meluruskan dan mengangkat badan tepat ketika kedua kaki menolak/menekan balok start dengan kuat. Lalu kedua tangan diangkat dari tanah secara bersamaan, dan diayunkan secara bergantian.

Kaki belakang mendorong lebih kuat, lakukan dorongan kaki depan sedikit demi sedikit, tetapi kemudian, kaki belakang diayunkan ke depan dengan cepat. Pada saat posisi akhir dorongan badan dicondongkan ke arah depan lutut dan posisi pinggang diluruskan secara penuh.

Demikian lah artikel tentang Lari Jarak Pendek (Sprint) yang meliputi tentang Pengertian Lari Jarak Pendek, Sejarah, Peraturan & Teknik Dasar Lari Jarak Pendek. terima kasih telah berkunjung ke blog kami dan salam sehat salam olahrga.


Posting Komentar

0 Komentar